SAYA ingin mengganti judul di atas dengan agak keren atau menukik, humanisme Gus Dur. Kenapa? Karena saya ingin fokus menjelaskan sosok Gus Dur yang disebut berbagai kalangan sebagai tokoh humanis. Kenapa tidak diganti saja? Tidak. Karena catatan ini masih bersambung dengan kemarin. Agaknya, keren atau menukik tidak harus pada judul, tapi isi dan penyajian tulisannya.
Sebagai bagian awal tentang humanisme, saya akan membingungkan Anda dengan beberapa istilah kemanusiaan. Di sana ada, humanitarianisme, humanisme, humanistik, dan humane. Lho, bukankah sama? Beda woe, beda.
Marzuki Wahid menyebut dalam catatan AHAD PAGI kemarin, salah satu tema pokok atau gagasan utama Gus Dur. adalah humanitarianisme universal. Secara sederhana, menurut Wikipedia.org, humanitarianisme adalah sebuah moral kekerabatan, tanpa pamrih, dan simpati yang ditujukan kepada seluruh manusia. Humanitarianisme telah menjadi konsep sejak dulu, tetapi tema umumnya berubah-ubah, tanpa memandang gender, orientasi seksual, ras, kasta, usia, agama, kemampuan, atau kewarganegaraan. Kata universal punya arti umum yang berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia. Humanitarianisme universal berarti pikiran, perasaan dan tindakan moral tanpa pamrih yang berlaku untuk semua manusia tanpa membedakan agama, gender, dan kewarganegaraan.
Apa beda humanitarianisme dan humanisme? Wikipedia.org mengartikan, humanisme adalah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal. Dalam humanisme modern, dikenal dua aliran; humanisme keagamaan dan humanisme sekuler. Humanisme keagamaan berfokus pada martabat dan budi-luhur manusia. Sedangkan humanisme sekuler mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Martabat dan budi-luhur pada humanisme sekuler diperankan oleh logika. Jadi, apa beda keduanya? Baca paragraf kesatu dan kedua, hehe. Bagaimana dengan istilah humanistik, berbedakah? Humanistik adalah salah satu pendekatan atau aliran dari psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami ketidakbahagiaan, serta keberhasilan dalam merealisasikan potensi manusia. Tujuan humanistik adalah membantu manusia mengekspresikan dirinya secara kreatif dan merealisasikan potensinya secara utuh. Jadi, jika ditanya, apa ada bedanya? Ada. Bagaimana perbedaan keduanya? Baca lagi paragraf di atas.
Ada jawaban bagus dari F. Budi Hardiman terhadap ketig istilah di atas. Baginya, ketiga istilah di atas adalah bertetangga. Akar katanya dalam bahasa Inggris, humane. Dalam kii.lektur.id, humane merupakan kata sifata yang punya 9 arti. Yaitu berperikemanusiaan, lemah lembut, manusia, peramah, penyayang, baik hati, yang berbelas kasihan, manusiawi dan rahim.
Setelah terjabarkan istilah-istilah di atas, Anda bingung saja atau bingung banget? Kalau jawaban terakhir, berarti harus nunggu penjelasan Ahad depan.
Rujukan:
F. Budi Hardiman, Humanisme dan Sesudahnya: Meninjau Ulang Gagasan Besar tentang Manusia, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2012.