SLAMETAN [2]
ing titimangsanewong Jawa kari separo Kenapa dalam acara slametan biasanya ada sajian ayam ingkung? Agus Sunyoto dalam buku Atlas Walisongo memberikan penjelasan. Menurutnya, kata ingkung diambil dari kata jinakung dan manekung yang berarti memanjatkan doa. Ayam ini berasal dari ayam tu-kung yang merupakan sesaji agama kapitayan yang berkembang jauh sebelum […]
SLAMETAN [1]
Kenapa orang Jawa suka slametan atau selamatan? Mereka ingin selamat, tenang dan selalu optimis dalam menjalani kehidupan. Buku Rahasia Otak Manusia Jawa karya dr. Arman Yurisaldi Saleh menjelaskan alasan itu. Slametan tidak hanya ritual keagamaan an sich, tapi ingin mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan optimisme. Dengan slametan, […]
Nidhomiyah Organisasi yang Berkelas Menurut McKinsey and Company
Nidhom berasal dari bahasa Arab yang berarti keorganisasian, tata aturan. Kalau ikut bahasa sekarang disebut tata kelola atau manajemen organisasi. Sedikit berbeda dengan istilah Nidhomiyah nama sekolah tinggi di Baghdad pertama yang mempelajari ilmu ilmu agama dan ilmu umum, Nidhomiyah itu berarti tata kelola, tata nilai dan tata kerja organisasi. […]
Kridha Lumahing Asta
tan becik menawa jalmaamung kridha lumahing asta Menelusuri pepatah Jawa, saya diajak bertemu dengan kridha lumahing asta. Menurut dera.desa.id, kata kridha mempunyai arti gerak, gerakan, atau tindakan. Asta berarti tangan. Sedangkan lumahing terambil dari kata lumah atau mlumah yang artinya telentang. Jika digabung, pepatah ini berarti gerak atau gerakan menengadahkan […]
Giat Publik Speaking tandai Harlah ISNU ke-25
PC ISNU Kabupaten Kediri mengadakan kegiatan Publik Speaking dalam rangka Harlah ISNU ke-25 dan HSN 2024. Kegiatan ini bertema, “mengokohkan khidmah ISNU dalam menebar kemanfaatan” bertempat di Gedung Pondok Pesantren Bahrul Klampisan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Sabtu, 16/11/2024. Ketua PC ISNU Kabupaten Kediri, Sholihuddin ketika dihubungi mengatakan, kegiatan ini diikuti […]
SAMUDANA [2]
“parine dipangani den bagus” Dalam kehidupan sehari-hari, orang Jawa biasanya menularkan nilai-nilai hidup lewat sanepa. Pasemon atau sanepa adalah gaya bahasa dalam bahasa Jawa. Biasanya, kata ini digunakan melebih-lebihkan sesuatu, yang mempunyai arti sebaliknya. Sanepa bisa berarti sindiran halus. Siapa yang tahu persis makna sanepa? Penciptanya sendiri. Orang lain hanya […]
SAMUDANA [1]
Kulo nuwunManggaNiku sinten?KulaKula sinten?Kula nuwun Tidak banyak yang tahu, ungkapan populer di atas adalah lagu No Koes. Lagu pop Jawa berjudul Kulo Nuwun diciptakan Koes Bersaudara atau keluarga Koeswoyo. Mereka adalah John, Tonny, Yon, Yok dan Nomo. Koes Bersaudara adalah grup musik legendaris tahun 60-an asal Tuban. Mereka telah menciptakan […]
PNS
“Ora perlu padang, sing penting murup.“Ora perlu akeh, sing penting cukup”. Pasti, banyak yang menduga judul ini singkatan dari Pegawai Negeri Sipil, padahal bukan. Judul diatas merupakan sebuah lagu terbaru Didik Budi feat Tri Suaka. PNS, bagi Didik Budi adalah Pengangguran Nampak Sukses. Saya yakin, tujuan membuat judul ini agar […]
‘Neng, Ning, Nung’ [2]*
Bagaimana contoh ketiga konsep dunung, wening dan meneng dalam kehidupan sehari-hari? Dunung, dalam budaya Jawa, sering disandingkan dengan konsep ojo dumeh. Konsep ini punya arti jangan merasa tinggi diri. Bisa juga berarti, jangan merasa paling tahu. Kita ambil contoh, dalam adat Jawa seperti kenduren atau slametan. Biasanya ada sesepuh yang […]
‘Neng, Ning, Nung’ [1]
Orang Jawa itu kaya ungkapan penuh daya magis. Banyak ungkapan Jawa membuat kita ‘makjleb’ dibuatnya. Kata ‘neng’, ‘ning’, ‘nung’ adalah contohnya. Jika dipanjangkan, ‘neng’ berarti ‘meneng’. ‘Ning’ artinya ‘wening’, dan ‘nung’ berarti ‘dunung’. Azzura menyebut ‘nung’ dengan ‘hanung’. Lhaa, mana daya magis dan makjebnya? Teruskan bacanya! Kita bahas kata ‘dunung’. […]