- June 25, 2022
- adminisnu
- 4 Comments
- 471 Views
- 7 Likes
- CATATAN AHAD PAGI
JAWA [1]
APA yang dibahas ketika Jawa dikupas? Banyak hal. Tentang agama orang Jawa, filosofi hidupnya, bahasa Jawa, aksara Jawa atau dunia batin orang Jawa. Nah, banyak kan. Butuh waktu bahas semuanya.
Lalu, dari mana sumbernya? Saya punya empat buku dan satu ebook tentang Jawa. Tiga buku ditulis Suwardi Endraswara. Judulnya Agama Jawa, Falsafah Hidup Jawa, Falsafah Kepemimpinan Jawa. Desember 2014, dia dikukuhkan menjadi guru besar Pendidikan Bahasa Jawa. Artinya, dia pakar Jawa. Buku lain, Spiritualisme Jawa, karya Iman Budhi Santosa. Satu lagi, ebook karya Clifford Geertz, Agama Jawa [Religion of Java].
Cukup layakkah membahas Jawa? Tidak. Sebagai orang Jawa, saya tidak mempunyai keleluasan pandang. Meski tidak layak, apakah tidak boleh? Boleh. Lanjut…..
Dari sekian pembahasan di atas, dunia batin orang Jawa menarik perhatian. Terutama setelah membaca buku Spiritualisme Jawa. Halaman 186, Menelisik Akar Spiritualisme Jawa.
Dunia batin orang Jawa seperti telaga. Telaga atau danau yang luas dan dalam. Airnya tenang dan jernih. Tumbuhan dan binatang seperti lumut, cacing, ikan dan ular bersuka ria, bahagia hidup di dalamnya. Telaga ibarat rumah bagi orang Jawa. Itulah cerminan kehidupan batin orang Jawa.
Mengapa diibaratkan telaga? Telaga mampu menampung, menerima benda apapun yang masuk atau sengaja dimasukkan tanpa dirinya terpengaruh. Benda berupa sampah atau kotoran lain, telaga tidak akan keruh. Airnya tidak akan kotor. Tetap jernih.
Di dalam telaga, ada harapan hidup damai dan selamat. Widada nir ing sambekala. Terhindar dari bahaya, aman, sehat, sentosa, bahagia lahir batin. Slamet donya akherat.
Harapan keselamatan itu bukan ruang privat, diri sendiri. Bukan. Semua terselamatkan. Ketika Geertz dalam Agama Jawa bertanya pada masyarakat Mojokuto tentang alasan mengadakan slametan. Bagi mereka, slametan adalah kebersamaan. Mereka tetap bersama meski jasadnya tiada. Bersama dalam keselamatan, lahir batin.
Keselamatan bukan monopoli orang baik saja. Orang jahatpun berjuang dengan gigih agar selamat dalam melakukan aksinya. Tumbuhan dan binatang juga sama. Ingin selamat. Ayam berebut makanan juga ingin selamat.
Sebagaimana telaga, dunia batin orang Jawa mendambakan kedamaian, kepasrahan, ketenangan, keselamatan, ketenteraman bagi semua makhluk, tanpa kecuali.[]
Bagaimana menurut Anda?
Sholihuddin
Ketua PC ISNU Kabupaten Kediri
Lanjot Mas
Kulo suku Jowo leng lahir neng Medan Sumatera Utara.
Pengen wero wakeh tentang Jowo
Maturnuwun
Menurut saya, Orang jawa dalam tanda kutip tokoh2 masyarakat jawa, mulai tokoh hindu, budha sampai Tokoh Islam, tingkat spiritualitis tinggi sebab di tempat dengan bertapa atau Puasa di padukan dengan olah dzikir yang sangat kuat.
Assalamualaikum, i’am one of your fans🥰😍😍😍
Thanks a lot 🙂