
- August 13, 2023
- adminisnu
- 0 Comments
- 185 Views
- 0 Likes
- Goresan Pena
KESEHATAN MENTAL: Penting Enggak Sih dalam Islam?
Kesehatan mental ini sebenarnya tidak banyak menjadi perhatian bagi Sebagian umat muslim. Islam sendiri memang agama yang sempurna maka siapa saja menjadi muslim secara loyal diyakini tak akan punya permasalahan seputar mental. Namun, hal tersebut tidaklah bermakna muslim tidak perlu belajar soal Kesehatan mental. Tetaplah perlu ya!
Bersumber dari Understanding Mental Health in Muslim Community yang digagas oleh University of Cardiff, saya ingin memberikan beberapa alasan yang menjadikan hambatan terkait penguasaan dan perhatian muslim terhadap Kesehatan mental. Oiya, muslim disini tepatnya adalah orang yang beragama Islam ya.
Pertama, keyakinan agama yang dianut oleh umat Islam dapat memengaruhi cara mereka memahami masalah kesehatan mental, hal ini dapat memengaruhi apakah, dan bagaimana, mereka mencari dukungan (Pilkington et al 2012; Lantern CIC 2021). Misalnya, beberapa muslim mungkin secara keliru percaya bahwa masalah kesehatan mental disebabkan oleh Allah sebagai hukuman atas dosa (Lantern Initiative CIC et al 2021). Kedua, kesalahpahaman umum tentang penyebab masalah kesehatan mental di kalangan muslim dapat menyebabkan stigma dan rasa malu, terutama jika masalah kesehatan mental dikaitkan dengan “non-religius” atau “tidak cukup religius” (situs web Institute for Muslim Mental Health). Ketiga, stigma dapat membuat orang enggan mencari dukungan untuk masalah kesehatan mental. (Islam dan Campbell 2014; Lantern Initiative CIC et al 2021). Dan keempat, muslim dapat menggunakan doa sebagai mekanisme coping, atau mencari dukungan dari tokoh agama untuk mengatasi masalah spiritual yang mereka rasa relevan, alih-alih mencari dukungan untuk kesehatan mental mereka. Ada sedikit atau tidak ada kesadaran akan dukungan berbasis komunitas ini dalam layanan kesehatan jiwa arus utama (Keshavarzi dan Haque 2013; Mir et al 2015) dan Kebanyakan Imam (Pemimpin Umat Islam di segala jenjang) tidak terlatih dalam kesehatan mental atau pertolongan pertama kesehatan mental (situs web Institute for Muslim Mental Health).
Berdasarkan pengalaman profesionalnya sendiri, Dr. Yusuf menjelaskan mengapa, bagi sebagian orang, agama merupakan faktor penting bagi kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Agama dapat mewakili kepercayaan orang yang paling dalam dan paling dihargai, dan cara mereka memahami kehidupan dan pengalaman mereka. Oleh karena itu, untuk memahami cara terbaik untuk mendukung orang yang menganut suatu agama, praktisi akan merasa berguna untuk memahami peran yang dimainkan oleh praktik dan kepercayaan agama dalam kehidupan mereka.
Mengerucut pada mayoritas Islam di Indonesia, Kesehatan mental baru-baru ingin memang menjadi perhatian. Diakui pula bahwa secara psikologis, mental itu tidaklah terbatas pada status Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) saja. Ini lebih luas. Perhatikan satu fakta menarik bahwa setiap kejahatan adalah lebih banyak didominasi oleh motif dendam, iri dan penerimaan yang negative oleh hati. Hal tersebut sebenarnya erat hubungannya dengan mental seseorang.
Kasus bunuh diripun terjadi bisa karena mental seseorang. Kesehatan mental agaknya perlu menjadi perhatian serius hari ini. Religius tak bermakna selalu baik-baik terus soal mental. Dan memang Kesehatan mental dan sehatnya mental tidaklah nampak secara terbuka dan bisa universal diterima oleh semua orang.
Salah satu usaha menjaga mental agar tetap sehat adalah ‘curhat’, atau mencurahkan isi hati. Dalam hemat saya, terlepas adanya kaum introvert dan ekstrovet (bahkan ambivet); menceritakan isi hati sudah menjadi kebutuhan. Juga, menghindari komunitas yang toxic termasuk linkungannya.
Lima masalah kesehatan mental yang umum adalah depresi, OCD, dementia, addiction dan psychosis. Saya tidak akan membahas lebih jauh sih, namun yang sering dan banyak didengar adalah depresi. Ini bukan penyakit ya, saya enggan menyebut demikian tapi ini adalah permasalahan mental.
Depresi ini memang banyak terdengar motifnya sebagai alasan dari beberapa kasus, salah satunya bunuh diri. Entah bunuh diri karena hal yang tersembunyi (tidak terkonfirmasi karena tidak ada teman curhat tadi) atau tidak terdeteksi penyebabnya.
Sebagai muslim, menyelami pengetahuan terkait Kesehatan mental ini urgen. Dalam pandangan personal saya, Kesehatan mental akan sangat memberi pengaruh kepada banyak sektor. Setiap individu punya hak untuk sehat, termasuk sehat secara mental.
Bagaimana Kesehatan mental ini dijaga secara bersama-sama? Seperti membuat peta seputar Kesehatan secara Nasional (Indonesia), perperan aktif dalam komunitas support-to-support, layanan Kesehatan mental yang murah dan mudah diakses juga Imam (pemuka Agama) mengambil peran sebagai pusat edukasi Kesehatan mental berbasis Agama.
Novi Nur LailisnaYayasan Sakadiri Kediri
Leave a Comment