Kridha Lumahing Asta

tan becik menawa jalma
amung kridha lumahing asta

Menelusuri pepatah Jawa, saya diajak bertemu dengan kridha lumahing asta. Menurut dera.desa.id, kata kridha mempunyai arti gerak, gerakan, atau tindakan. Asta berarti tangan. Sedangkan lumahing terambil dari kata lumah atau mlumah yang artinya telentang. Jika digabung, pepatah ini berarti gerak atau gerakan menengadahkan tangan.   

Bagi saya, yang orang Jawa, kridha lumahing asta adalah mindset. Dalam budaya Jawa, menengadahkan tangan, punya makna yang bergerak tidak hanya fisik, tapi menyiratkan pola pikir, cara pandang, atau sikap mental seseorang dalam menghadapi kehidupan. Karena itu, orang Jawa biasanya menekankan keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan perbuatan.

Sejatinya, pepatah di atas itu bentuk kewaspadaan. Misalnya, kita yang secara ekonomi mampu, sering menasehati, ojo mung krido lumahing asto. Kerja dong. Juga, pepatah ini sebagai pengingat agar selalu berbuat baik pada sesama. Dalam hal ekonomi misalnya, terkadang kita berada di bawah, suatu saat berada di atas. Bagi yang berada di atas, waspada, jangan berbuat sombong.

Itulah pepatah Jawa. Dibalik itu semua ada makna dan nasehat. Nasehat seperti apa? Dalam berusaha, kita tidak hanya bergantung pada fisik, tapi juga memadukannya dengan akal, hati, dan spiritualitas. Dalam Islam, usaha keras (ikhtiar) harus selalu disertai doa dan tawakal agar hasil yang dicapai tidak hanya sukses, tetapi juga berkah.

tan becik menawa jalma
amung kridha lumahing asta

Sama sekali tiada manfaat kebaikan,
tatkala hidup kita ini hanya berpangku tangan,
sekadar mengharap tiada usaha maksimal.
Karena, sudah selayaknya ikhtiar itu selalu dilakukan.
Segala upaya baik harus dikerjakan.
Sehingga hidup kita ini membawa manfaat.
Bukan saja bermanfaat bagi diri sendiri,
lebih dari itu, adalah bermanfaat bagi orang lain
serta manfaat bagi alam pun lingkungan sekitar.
#wejanganjawa.wordpress.com

Sholihuddin, pemerhati bahasa & budaya yang kebetulan menjadi Ketua PC ISNU Kabupaten Kediri.

*Catatan AHAD Pagi edisi #55