- January 12, 2023
- adminisnu
- 1 Comment
- 277 Views
- 0 Likes
- Jum'at Berkah
Memegang Teguh Agama Islam
Dikisahkan dari Umar bin Abdul Aziz, pada masa kepemimpinannya pernah mengirim sejumlah orang ke negara Romawi untuk berperang. Dalam peperangan itu mereka kalah dan sepuluh orang di antara mereka ditawan oleh penguasa Romawi.
Kaisar Romawi meminta salah satu dari mereka agar masuk agama kaisar itu dan menyembah berhala. Ia mengatakan: “Bila kamu mau masuk agamaku dan menyembah berhala, maka aku akan mengangkatmu sebagai penguasa di daerah (wilayah) yang luas, aku akan memberimu pangkat yang tinggi, mahkota, bayaran yang banyak, dan terompet (komando perang). Namun bila kamu tidak bersedia masuk agamaku, maka aku akan membunuhmu, memenggal lehermu dengan pedang.”
Tawanan itu menjawab: “Aku tidak akan menjual agamaku dengan harta dunia.”
Kaisar itu lalu memerintahkan untuk membunuh tawanan itu. Kemudian ia dibunuh di alun-alun. Kepala tawanan itu menggelinding dan berputar-putar di alun-alun sambil membaca ayat:
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً فَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِى وَٱدْخُلِى جَنَّتِى
Artinya: “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kamu kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai. Masuklah ke dalam jama’ah hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)
Kaisar itu marah dan mengambil tawanan yang kedua, ia berkata: “Masuklah kamu ke dalam agamaku, aku akan menjadikanmu pemimpin di kota anu. Bila kamu menolak, maka akan terpenggal lehermu seperti aku memenggal leher temanmu itu.” Tawanan itu menjawab: “Aku tidak akan menjual agamaku dengan harta dunia. Bila kamu memiliki kekuasaan untuk memenggal kepala maka kamu tidak memiliki kekuasaan untuk memenggal iman.”
Kaisarpun memerintahkan untuk memenggal leher tawanan kedua itu. Setelah dipenggal, kepalanya menggelinding dan berputar-putar seperti tawanan yang pertama serta membaca ayat:
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ قُطُوفُهَا دَانِيَة
Artinya: “Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi yang buah-buahnya sangat rendah (untuk dipetik).” (QS. Al-Haqqah: 21-23)
Kepala itu berhenti di sebelah kepala yang pertama.
Kaisar menjadi marah besar dan memerintahkan untuk mengambil tawanan yang ketiga. Kaisar itu berkata kepadanya: “Apa yang akan engkau katakan, apakah kamu mau masuk agamaku dan aku akan menjadikanmu pemimpin?” Orang ketiga ini celaka dan berkata: “Aku akan masuk agamamu dan aku pilih harta dunia daripada akhirat.” Mendengar jawaban itu kaisar berkata kepada pembantunya, “Catat untuknya imbalan dan berikan padanya mahkota, gaji yang banyak serta pangkat yang tinggi.” Pembantu itu menyanggah, “Wahai raja, bagaimana aku memberi tanpa mengujinya, katakan padanya: “Bila ucapanmu jujur, bunuhlah seorang lelaki dari teman-temanmu. Kami akan mempercayaimu.”
Tawanan yang ketiga yang dilaknat itu kemudian mengambil salah seorang teman dan membunuhnya. Kaisarpun senang dan memerintahkan pembantunya untuk mencatat imbalannya. Tetapi pembantunya menyanggah dan berkata kepada kaisar: “Tidak masuk di akal, bahwa engkau mempercayainya. Orang ini tidak menjaga hak saudaranya sendiri yang dilahirkan dan tumbuh bersamanya. Bagaimana ia bisa menjaga hak kita.”
Kaisar membenarkan pembantunya dan memerintahkan untuk membunuh tawanan malang itu. Dipenggallah kepalanya dan menggelinding berputar-putar di alun-alun tiga kali sambil membaca ayat:
اَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِۗ اَفَاَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِى النَّارِ ۚ
Artinya: ”Apakah (kamu hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azabnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang-orang yang berada di neraka?” (QS. Az-Zumar: 19)
Kepala itu berhenti di pojok alun-alun dan tidak menyatu dengan dua kepala sebelumnya. Jadilah kepala itu menuju siksa Allah.
Kita memohon perlindungan kepada Allah dari hal yang terjadi pada orang yang malang itu dan kesesatan.
*Dinuqil dari Terjemah Qomi’uth Thughyan
ALI MUSTOFA, M. Pd.KOORDINATOR BIDANG PENGEMBANGAN & KERJASAMA LEMBAGA PENDIDIKAN
Semoga istiqomah..