- April 29, 2023
- adminisnu
- 0 Comments
- 112 Views
- 2 Likes
- CATATAN AHAD PAGI
Kontemplasi [4]
Slogan terakhir adalah menanam untuk bangsa. Saya menduga, slogan terakhir ini bentuk aksi dari slogan pertama, dari kontemplasi menuju aksi. Kata dasar dari menanam adalah tanam. Tanam atau bertanam berupa kata kerja. Kata ini punya arti melakukan pekerjaan tanam-menanam. Kata melakukan berarti beraksi, bergerak dan juga berjalan. Menanam untuk bangsa setidaknya ISNU diharapkan ikut menanam dan merawat kebaikan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Apakah seperti itu?
Sejenak kita cermati kata menanam. Kata ini juga termasuk kata kerja yang mempunyai delapan arti; 1] menaruh (bibit, benih, setek, dan sebagainya) di dalam tanah supaya tumbuh, 2] menaruh di dalam tanah yang dilubangi, lalu ditimbuni dengan tanah; memendam; menguburkan (mayat, bangkai), 3] menaburkan (paham, ajaran, dan sebagainya); memasukkan, membangkitkan, atau memelihara (perasaan, cinta kasih, semangat, dan sebagainya), 4] menyertakan (modal, uang, dan sebagainya) ke dalam perusahaan dan sebagainya, 5] menegakkan (kekuasaan); menempatkan (pengaruh, kepentingan, dan sebagainya), 6] mempertumbuhkan atau membiakkan (benih penyakit dan sebagainya), 7] mengandung (niat dan sebagainya), dan 8] mengangkat atau menempatkan (wakil, tenaga, agen, dan sebagainya).
Menanam itu mempunyai arti aksi nyata. Nurul Hadi dalam iainmadura.ac.id mengatakan, secara mental kegiatan menanam dapat menyehatkan jiwa kita. Sebab kegiatan menanam ini telah menumbuhkan jiwa simpatik dan empatik kita. Menanam berarti memberikan kehidupan terhadap makhluk lain, yaitu tanaman yang kita tanam itu dan makhluk lain yang berhubungan dengannya seperti mikroba, ulat, tawon, belalang, burung dan manusia. Menanam bisa diartikan sebagai simbol persahabatan dengan makhluk lainnya. Maka dari itu, dengan menanam jiwa kita akan lebih tenang.
Arti menanam mulai nomer empat sampai delapan agaknya sesuai dengan slogan ini. Menanam untuk bangsa membutuhkan modal. Modal dibarengi dengan kekuasaan yang tegak di atas semua golongan. Bangsa ini harus dirawat agar ‘tanaman’ yang sudah ditanam para pendahulu terus lestari. Dengan niat tulus akan terangkat harkat dan martabat bangsa. Itulah, sekali lagi, itulah dugaan atau tafsiran saya atas slogan ini.
Rujukan:
https://iainmadura.ac.id/site/detberita/172-hidup-lebih-berkah-dengan-menanam
https://kbbi.web.id/tanam
Sholihuddin
Pemerhati Bahasa & budaya, yang kebetulan menjadi ketua PC ISNU Kabupaten Kediri
Leave a Comment