• 08533-699-8862
  • pcisnukabkediri@gmail.com
  • Mon – Fri: 8:00am – 7:00pm
PC ISNU Kab. Kediri PC ISNU Kab. Kediri
  • Beranda
  • Profil
    • Susunan Pengurus
    • Program Kerja
    • Tentang Kami
    • Visi Misi
  • Informasi
    • Seragam ISNU
    • Cara Menjadi Anggota ISNU
  • AHAD PAGI
  • Download File
  • KHAZANAH ISLAM
    • DUA SALING
    • Sikap Islam Terhadap Budaya
    • Kick Off
    • Amanat ?
    • Hijrah Berguru
    • Jangan Salah Semangat
    • Buku Muʼtamar ke-XXII Partai Nahdlatul ʼUlama
  • GALERI
    • Galeri Video
  • October 8, 2022
  • adminisnu
  • 0 Comments
  • 312 Views
  • 5 Likes
  • CATATAN AHAD PAGI

Sinergi [3]

PADA bagian ini, Covey membahas tentang paradigma sinergi. Dia ingin mengubah pola pikir dari 2 menjadi 3 alternatif pilihan. Dia membuat kalimat bernas, “semakin kurang kita membentengi diri, semakin besar peluang kita untuk meraih sinergi.” Karenanya, dia bilang, “Saya bersinergi dengan Anda” atau I synergize with you. Dia kemudian membagi paradigma sinergi menjadi 3, yaitu “Saya melihat diri saya,” “Saya melihat Anda,” dan “Saya menyelidiki Anda.” Mengubah paradigma ini memang tidak mudah. Dia ingin menyampaikan, semua tergantung pada kita bukan saya.

Bagian pertama, “Saya melihat diri saya atau I see myself berarti introspeksi diri. Saya melihat diri saya sendiri sebagai seorang manusia. Orang yang unik dan mampu membuat keputusan dan mengambil tindakan secara mandiri. Sebagai manusia,   saya bertanya,apa yang saya lihat ketika memandang cermin? Apakah saya melihat orang yang penuh pengertian, hormat, berprinsip, dan mempunyai pikiran terbuka? Atau saya melihat orang yang tahu segalanya dan tidak menghargai orang-orang yang berada di “pihak lain” dalam sebuah masalah? Apakah saya berpikir untuk diri saya sendiri, atau apakah orang lain yang memikirkannya untuk saya? Bingung ya? Sama, hehe….

Agar tidak bingung, silakan bedakan perkataan Covey tentang “melihat diri saya (MDS),” dan “melihat ‘pihak’ saya (MPS).” Pada MDS, dia memakai ungkapan begini, “Saya melihat diri saya sebagai manusia kreatif, yang sadar diri, melebihi ‘pihak’ yang saya dukung. Mungkin saya akan berbagi keyakinan tertentu atau saya menjadi anggota kelompok tertentu. Tapi ini tidak menjelaskan siapa diri saya. Saya berpikir dari dalam.” Setelah melihat, apa yang saya lakukan? Saya memikirkan apa yang saya pikirkan. Saya mempertanyakan asumsi saya sendiri, selain asumsi orang lain. Dengan begitu, saya dapat berkreatifitas dengan orang lain.

Bagaimana bedanya dengan MPS? Ungkapan Covey begini, “Saya melihat diri saya sesuai kelompok saya: ‘pihak’ saya, partai saya, perusahaan saya, negara saya. Saya mendefinisikan diri saya sebagai orang konservatif.” Kalau begitu, apa yang saya dapat? Saya berpikir sesuai apa yang dipikirkan kelompok saya. Dengan bersikap seperti, sinergi terhambat, dan jalan di tempat.

Paradigma sinergi kedua? Minggu depan, ya…..

Sholihuddin
Pemerhati bahasa & budaya, yang kebetulan menjadi ketua PC ISNU Kabupaten Kediri

Tags:
ahadcatatanisnu Kab Kedirinahdlatul Ulamapagi
Prev PostLatih 3.450 Kader UMKM, ISNU Jatim Terima Rekor MURI
Next PostGandeng Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, ISNU Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi Halal
Related Posts
  • MEMBACA GUS DUR [7] January 25, 2025
  • MEMBACA GUS DUR [6] January 19, 2025

Leave a Comment Cancel Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

pcisnukabkediri@gmail.com Email
08533-699-8862 No. WA
Ngadirejo, Kota, Kota Kediri, East Java 64129 Kantor
Candradimuka Digital 2022 - All Rights Reserved.