PNS
“Ora perlu padang, sing penting murup.
“Ora perlu akeh, sing penting cukup”.
Pasti, banyak yang menduga judul ini singkatan dari Pegawai Negeri Sipil, padahal bukan. Judul diatas merupakan sebuah lagu terbaru Didik Budi feat Tri Suaka. PNS, bagi Didik Budi adalah Pengangguran Nampak Sukses. Saya yakin, tujuan membuat judul ini agar mudah diingat. Ingat PNS, ingat lagu ini. Meski, jika dipanjangkan, arti dan maknanya beda.
Lagu ini tentang apa? Saya hanya menduga, lagu ini tentang cerita kehidupan. Lirik lagu “ora perlu padang, sing penting murup dan “ora perlu akeh, sing penting cukup” menjadi bukti tentang cerita kehidupan seseorang. Cerita kehidupan diekspresiakan dalam lagu. Dugaan saya, Didik Budi sedang ‘sambat’. Mungkin, ia sering mendengar lagu ‘Rasah Kakean Sambat’, karya Marzuki Mohammad alias Kill the DJ. Sekali lagi, saya hanya menduga, ia sedang ‘sambat’ lewat lagunya.
Reff atau refrain “ora perlu padang, sing penting murup,” menyiratkan makna mendalam. Hidup dijalani dengan sederhana dan disyukuri yang ada. Hidup bukanlah mengejar popularitas atau kekayaan berlimpah, tetapi bermanfaat bagi sesama. Juga, “ora perlu akeh sing penting cukup,” ini sebagian orang, tidak perlu memiliki segalanya, terpenting semua kebutuhan tercukupi. Memang tidak mudah menjalani hidup yang seperti itu, tetapi jalanilah dengan sesekali memutar kembali lagi ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang merasa seirama dengan lagu ini. Misalnya, seorang dokter bekerja di klinik kecil di desa terpencil tidak terkenal seperti dokter di kota besar. Ia menjalankan tugasnya dengan penuh kasih dan dedikasi. Jasanya tidak mendapat sorotan media, tapi kehadirannya sangat berharga bagi Masyarakat. Ia ‘menyala’ sebagai orang yang bermanfaat bagi sekitarnya tanpa harus terkenal atau dipuji.
Contoh lain, seorang ibu rumah tangga yang ‘menghabiskan’ waktunya berada di rumah. Meski rizkinya tidak besar, tetapi ia bijak mengatur keuangan keluarga. Ia tidak membeli barang-barang mewah, tetapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Bagi ibu ini, kebahagiaan dan kebutuhan keluarganya terpenuhi, bukan jumlah atau kemewahan yang berlebihan.
Kita dapat mengatakan dengan lagu ini, hidup dengan sederhana dan fokus pada esensi, bukan sekadar tampilan. Menjadi pribadi bermanfaat, meski dalam kesederhanaan. Bersyukur dengan apa yang kita miliki, tidak terjebak dalam keinginan berlebihan. Inilah filosofi Jawa, pegangan hidup yang damai dan bahagia, serta kepuasan batin. Bahagia dunia akhirat.[]
Berikut lagu berjudul:
PNS
Turu esuk tangi awan sewengi jagongan
Karo mbayangke yen dadi jutawan
Padahal genep sewulan dadi pengangguran
Ning ngomah mong digempur kahanan
Kadang kolo mesem guyu kadang ora iso turu
Nyawang dalan urep sing ra nentu
Reff:
Ora perlu padang sing penting murup
Ora perlu akeh sing penting cukup
Nibo nangi rung sepiro dikuat kuatke rogo
Ojo nganti ringkih mergo critone ijeh dowo
Sholihuddin, pemerhati bahasa & budaya yang kebetulan menjadi Ketua PC ISNU Kabupaten Kediri.
*Catatan AHAD Pagi edisi #52
Leave a Comment