SAMUDANA [2]
“parine dipangani den bagus”
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Jawa biasanya menularkan nilai-nilai hidup lewat sanepa. Pasemon atau sanepa adalah gaya bahasa dalam bahasa Jawa. Biasanya, kata ini digunakan melebih-lebihkan sesuatu, yang mempunyai arti sebaliknya. Sanepa bisa berarti sindiran halus. Siapa yang tahu persis makna sanepa? Penciptanya sendiri. Orang lain hanya menerka maknanya.
Agar tahu makna sanepa, orang Jawa memakai sasmita. Dalam id.quora.com, sasmito berarti firasat atau kode. Sebagai orang Jawa, pasti sudah familiar dengan istilah “ngerti sakdurunge winarah”. Orang tua dahulu, biasanya punya insting yg kuat dalam memahami dan menangkap sesuatu.
Lalu, apa maksud ungkapan, parine dipangani den bagus? Ini adalah contoh sanepa. Menurut Kunjana Rahardi(2009), kata den bagus merujuk tikus yang suka mengganggu petani. Mereka pantang menyebut tikus. Jadi, bukan parine dipangani tikus melainkan parine dipangani den bagus. Bagi mereka, jika menyebut tikus, tanaman padi akan terus dirusak tikus. Inilah contoh ungkapan samudana atau basa-basi.
Sederet contoh dapat kita tunjukkan di sini. Misalnya, zaman saiki, akeh bocah do anteng kitiran. Ungkapan anteng kitiran artinya tidak bisa diam layaknya kipas angin. Ada lagi, saking kokean gula nganti rasane legi bratawali yang artinya karena kebanyakan gula sampai rasanya pahit sekali. Juga, duitmu opo okeh banget? Dompetmu ketokkandel kulit bawang yang artinya apa kamu memiliki banyak uang? Dompetmu terlihat sangat tipis. Inilah contoh sanepa yang sering dipakai orang Jawa.
Dari deretan contoh di atas, orang Jawa menyebut atau menyikapi sesuatu dengan sikap positif. Sebutan tikus beralih den bagus, misalnyaagar manusia terasah ketajaman nuraninya, tidak menjelek-jelekkan makhluk lain. Meski suka basa-basi atau ber-samudana, tapi orang Jawa selalu bilang amrih luwih lantip. Maksudnya? Biar makin tajam kepekaannya, dan makin sopan santun perilakunya. Agama juga melarang mengucapkan sesuatu dengan panggilan tidak baik.
Sholihuddin, pemerhati bahasa & budaya yang kebetulan menjadi Ketua PC ISNU Kabupaten Kediri.
*Catatan AHAD Pagi edisi #54
Leave a Comment